Kamis, 17 November 2011
Share this Article on :
Manifesto ini ditulis oleh The Mentora.k.a Loyd Blankenship, salah satu Hacker legendaris, setelah dia tertangkap. Isinya bagus sebagai motifasi dan membuka pikiran. Hingga kini, manifesto yang ditulis pada tahun 1986 ini masih valid dengan kondisi sekarang. Silahkan dibaca dan diresapi ..!!  ^o^

MANIFESTO

Ini adalah dunia kami sekarang… dunia elektron dan sambungan, keindahan sang ‘baud’. Kami menggunakan layanan yang sudah tersedia tanpa membayar harga yang seharusnya betul-betul murah jikasaja layanan tersebut tidak dijalankan oleh orang-orang rakus yang mencari untung, dan kalian menyebut kami penjahat. Kami menjelajah… dan kalian menyebut kami penjahat. Kami mengejar pengetahuan… dan kalian menyebut kami penjahat. Kami ada tanpa perbedaan warna kulit, tanpa perbedaan kebangsaan, tanpa prasangka keagamaan … dan kalian sebut kami penjahat.
Kalian membuat bom, kalian berperang, kalian membunuh, mencurang, dan berbohong kepada kami sambil berusaha meyakinkan kami bahwa ini adalah untuk kebaikan semua, namun kamilah yang jahat.
Ya, aku adalah seorang kriminal.
“Kejahatanku adalah rasa keingintahuanku. Kejahatanku adalah menilai seseorang dari perkataan dan perbuatannya, bukan dari penampilannya. Kejahatanku adalah menjadi lebih pintar dari kalian, sesuatu yang tak akan kalian maafkan.”
Aku adalah seorang Hacker, dan ini adalah manifestoku. Kalian bisa saja menghentikanku, namun kalian tak mungkin menghentikan kami semua …
&
Ketika setiap orang terlelap bersama mimpi indahnya…
Saat itulah kami bangkit, menari bersama sang baud’.
Menelusuri setiap labirin dan lorong-lorong di kegelapan..
Mengumpulkan serpihan-serpihan informasi dan pengetahuan.
Apa yang kami berikan, bukanlah sesuatu yang besar. Apa yang kami sajikan, hanyalah ide dan pemikiran-pemikiran kecil ditengah keterbatasan kami. Akan tetapi bagi kami, keterbatasan bukanlah suatu alasan untuk berhenti saling berbagi.
Selama apa yang kami berikan belum cukup untuk membawa setiap insan menuju kelebih baikan, selama itu pula kami takkan pernah terdiam, selama itu pula kami takkkan pernah terpejam, selama itu pula kami takkan pernah berhenti membuka mata setiap hati.
Bukan demi uang…
Bukan pujian yang kami harapkan..
Tapi demi sesuatu yang kami sebut sebagai…
´
{Image: Pool Leaf}
P E N G A B D I A N


Artikel Terkait:

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih, atas kunjungan rekan blogger.. ^o^